Rabu, 10 April 2013

Asal usul sepak bola



 
Bicara tentang sejarah, olah raga sepak bola modern terlahir pada pertengahan abad ke 19 diInggris. Akan tetapi, F.I.F.A.(Federation of International Football Association) pada tahun 2004sudah secara resmi mengakui bahwa sepak bola paling awal sekali berasal dari Tiongkok, kalaitu disebut Cu Ju (baca: Ju Cü). Permainan sepak bola tertua ini, bisa ditelusuri hingga lebih dari2400 tahun yang lalu pada masa Chun Qiu Zhan Guo ( Musim semi musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama tidak surut.Yang lebih penting lagi ialah, orang Tiongkok kuno ternyata sudah sejak dini untuk jenis olahraga sepak bola ini telah mengukuhkan semangat sportifitas dan standard etika yang ketat.Cu Ju adalah kegiatan sepak bola terawal yang dicatat dalam notasi sejarah. Menurut catatanSiasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu (musim semi dan musim gugur, antara tahun 722s/d 481 S.M.) ibu kota dari negara Qi: Lin Zi, Cu Ju sudah popular. Cu Ju kala itu disebut pula“?? /Ta Ju, baca: Da cü”. Cu dan Ta, sama-sama berarti menendang, Ju bermakna : bola. Sesuaikitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman dinasti Han “Terbuat dari kulit sebagai bahan luarnyadan membungkus bahan dalamnya yang berisi rambut”.
Description: http://htmlimg3.scribdassets.com/8neocdrem8ete8a/images/3-b040cab35a.png
 
Liu Xiang dari zaman dinasti Han (tahun 206 S.M s/d 220 Masehi) mencatat di bukunya: CatatanLain bahwa: “Pemain Cu Ju / sepak bola, konon diciptakan oleh Huang Di (kaisar Kuning).Disebutkan mulai zaman Zhan Guo (Negara saling berperang), Ta Ju identik dengan semangattempur prajurit. Maka dari itu menggembleng laskar, diketahui yang berkemampuan hal tersebut.Selain suka permainannya juga menyatakan berlatih”. Tai Ping Qing Hua selain itu jugamencatat: “Ta Ju bermula pada pasca Xuan (kaisar Huang Di). Permainan dari latihan seni beladiri di dalam markas militer.” Dari situ bisa diketahui bahwa kegiatan persepak-bolaan di kalazaman Han selain sejenis olahraga dan hiburan, juga adalah semacam pelatihan fisik dan mental prajurit dan menyeleksi ketahanan fisik serta pelatihan militer yang menunjang semangat tempur.Seorang bernama Li You dari dinasti Han pernah menulis tentang Ju Cheng Ming (Piagam kota bola), telah mencatat perlengkapan lapangan sepak bola pada masa dinasti Han dan ringkasantentang kegiatan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus dimilikioleh wasit dan pemain. Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga sepak bola ala Tiongkok sudah semenjak zaman Han dibuatkan sebuah system yang cukup lengkap, seperti diungkapkansbb:Di dalam piagam disebutkan Ju (bola) dan Ju Chang (lapangan bola), diartikan bola danlapangan bola melambangkan langit dan bumi, Yin dan Yang. Ketentuan pembuatan pintu bola,yakni pada kedua ujung masing-masing dipasang 6 buah pintu bola berbentuk lobang modelRembulan yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan, dalam perlombaan masing-masing pihak ada 12 pemain. Kalimat ”(Jian Chang Li Ping, Qi Li YouChang)” menjelaskan dalam perlombaan kedua pihak harus memilih kapten dan wasit.Sedangkan pertandingan memiliki peraturan tanding yang stabil, ke 2 pihak harusmelaksanakannya sesuai peraturan.Selanjutnya piagam menjelaskan, pada zaman Han olahraga sepak bola mensyaratkan wasit dan pemain pertandingan harus memiliki etika bermain. ”(Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si)” berarti persyaratan kepada sang wasit. Wasit pada saat melaksanakan peraturan pertandingan harus adiltidak memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah satu pihak. ”(Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei)”, bermakna persyaratan terhadap para pemain.Pemain harus berkarakter lurus, tenang dan sabar, walau kalah bertanding, juga tidak diperkenankan sembarangan mengomel dan menyalahkan pihak lain. ”(Ju Zheng You Ran,Kuang Hu Zhi Ji)”, menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standard etikaseperti ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian
 
Dari Ju Cheng Ming bisa diketahui bahwa pada zaman Tiongkok kuno 2000 tahun lebih yanglalu, orang-orang sudah jauh hari menegakkan etika olah raga yang positif, selain menuntutsemangat kompetisi yang adil sportif bahkan terhadap wasit dan pemain mensyaratkan moralyang ketat dan standard karakter. Dewasa ini persepakbolaan Tiongkok menghadapi etika bobrok kecurangan wasit dan main sabun, sehingga tidak bergairah dan lesu supporter, hal tersebutdiatas semestinya berefek sebagai peringatan dan panutan yang baik.Zaman dinasti Tang (baca: Dang) adalah perkembangan Cu Ju Tiongkok yang paling berjaya.Orang zaman Tang melakukan perombakan besar terhadap Ju (bola), yaitu bola dari berinti padatdirubah berinti kosong, kantongan udara menggantikan material pengisi, disebut Qi Qiu (baca: JiJiu = bola udara). Bola yang direvolusi bertambah daya pantulnya, sehingga dalam bidang teknik dan strategi sepak bola memperoleh lonjakan besar, telah membuat sepak bola semakin bervariatif. Orang Tang juga mengganti pintu bola dengan Ju Shi ( ruang bola), pada keduaujung lapangan didirikan tonggak yang dipasangi jala yang membentuk pintu bola / gawang.
Cu JuTiongkok jugamenyebar keJepangpada saatzaman Tang tersebut.
Pada zaman dinasti Song ditandai dengan pendirian tim Cu Ju dari kalangan rakyat,Perkumpulan Qi Yun, Perkumpulan Yuan, dll adalah Perkumpulan Bola yang tersohor kala itu.Perkumpulan-perkumpulan tersebut memiliki teknik yang handal dan tendangan beragam, selainitu giat mempromosikan kegiatan Cu Ju dan pertandingannya. Buku (Hui Chen Hou Lu = >Catatan akhir tentang Menebar Debu) dari Wang Mingqing mencatat sbb: Ketika itu seseorang bernama Gao Qiu (baca: Kao Jiu) dari perkumpulan Yuan , karena memiliki teknik bola super,sampai diangkat menjadi Komandan Depan Istana oleh sang kaisar, boleh dibilang ia adalah bintang sepak bola pertama di dunia.Yang patut disebut juga adalah pendiri dinasti Song / Song Tai Zu bernama Zhao Kuangyin,sangat menggemari “Cu Ju”, konon seni bolanya juga termasuk hebat. Para pelukis dari dinastiyang berlainan pernah membuat karya berthema Song Taizu bermain “Cu Ju”. Namun Cu Ju sesampainya pada dinasti Ming mulai memudar. Pendiri dinasti Ming/ Ming Taizu pernah memerintahkan pelarangan prajurit bermain Cu Ju, bahkan ada prajurit karena melanggar larangan tersebut sehingga dipotong kaki kanannya. Dinasti Qing juga tidak melanjutkankegiatan Cu Ju, yang membuatnya menuju kepunahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar